Category: Network Monitoring

Network Monitoring adalah proses pemantauan lalu lintas dan aktivitas jaringan untuk mendeteksi anomali, gangguan, atau potensi ancaman keamanan. Tujuan utamanya adalah memastikan jaringan tetap stabil, aman, dan berjalan optimal dengan mengidentifikasi masalah sebelum berdampak besar.

🔍 Komponen Utama Network Monitoring

1. Traffic Analysis (Analisis Lalu Lintas Jaringan)
   • Memantau paket data yang masuk dan keluar dari jaringan.
   • Contoh alat: Wireshark, Zeek (Bro), Arkime, ntopng.
2. Intrusion Detection & Prevention Systems (IDS/IPS)
   • IDS: Mendeteksi lalu lintas berbahaya (passive monitoring).
   • IPS: Mencegah serangan dengan memblokir lalu lintas mencurigakan.
   • Contoh: Snort, Suricata, Security Onion.
3. SIEM (Security Information and Event Management)
   • Mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola log dari berbagai perangkat untuk deteksi ancaman.
   • Contoh: Splunk, ELK Stack, Wazuh, QRadar.
4. NetFlow & Network Performance Monitoring (NPM)
   • Menggunakan data NetFlow untuk menganalisis pola lalu lintas jaringan.
   • Contoh: SolarWinds NetFlow, PRTG, Nagios.
5. Network Packet Capture & Deep Packet Inspection (DPI)
   • Menyaring dan menganalisis isi paket data untuk mendeteksi serangan atau kebocoran data.
   • Contoh: Wireshark, TShark, Moloch (Arkime).
6.  Network Behavior Anomaly Detection (NBAD)
   • Menggunakan AI/ML untuk mendeteksi perilaku aneh dalam jaringan.
   • Contoh: Darktrace, Cisco Stealthwatch.

Peran dalam Pentesting & Incident Response

Sebagai pentester atau profesional keamanan, Network Monitoring bisa jadi alat untuk mendeteksi atau menghindari deteksi dalam lingkungan jaringan yang sedang diuji. Jika kamu melakukan pentesting di jaringan dengan IDS/IPS atau SIEM yang aktif, maka bypass detection adalah tantangan yang harus diatasi. 🔥