Cyber Hygiene adalah praktik menjaga keamanan perangkat, jaringan, dan data dari ancaman digital melalui kebiasaan yang baik dan tindakan pencegahan. Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga cyber hygiene menjadi semakin penting karena meningkatnya ketergantungan pada teknologi.
1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik
- Gunakan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol.
- Hindari kata yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama.
- Gunakan password manager untuk menyimpan dan membuat kata sandi yang aman.
2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
- Tambahkan lapisan keamanan ekstra untuk akun, seperti menggunakan kode OTP atau aplikasi autentikator.
3. Update Perangkat dan Software Secara Berkala
- Perbarui sistem operasi, aplikasi, dan antivirus untuk menutup celah kerentanan.
- Aktifkan pembaruan otomatis jika memungkinkan.
4. Hindari Jaringan Wi-Fi Publik yang Tidak Aman
- Gunakan VPN (Virtual Private Network) saat terhubung ke jaringan publik untuk melindungi data.
- Jangan melakukan transaksi sensitif, seperti perbankan online, melalui Wi-Fi publik.
5. Waspadai Phishing
- Jangan langsung klik tautan atau unduh lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan.
- Verifikasi sumber pengirim sebelum memberikan informasi pribadi.
6. Lindungi Perangkat
- Pasang antivirus dan pastikan firewall aktif.
- Enkripsi perangkat dan data penting, terutama pada laptop atau ponsel.
7. Hapus Data Pribadi dari Perangkat Lama
- Sebelum menjual atau membuang perangkat lama, pastikan untuk menghapus semua data secara aman dengan melakukan factory reset atau menggunakan software penghapus data.
8. Kontrol Privasi di Media Sosial
- Atur pengaturan privasi untuk membatasi siapa yang dapat melihat informasi pribadi.
- Hindari membagikan informasi sensitif, seperti lokasi real-time atau rencana perjalanan.
9. Backup Data Secara Rutin
- Simpan salinan data penting di lokasi terpisah, seperti cloud storage atau hard drive eksternal.
10. Edukasi Diri dan Orang Terdekat
- Selalu belajar tentang ancaman siber terbaru.
- Bagikan informasi tentang keamanan digital kepada keluarga dan teman untuk membangun kesadaran bersama.
Cyber hygiene adalah kebiasaan sehari-hari yang harus diintegrasikan ke dalam gaya hidup kita. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, kita dapat melindungi diri dari berbagai ancaman digital dan menjaga privasi serta keamanan data pribadi.
Begitulah cyber hygiene kalau kata chatgpt.

Tapi, bagaimana sebenarnya Cyber Hygiene menurut jurnal ilmiah dan penelitian?
1. Cyber Hygiene as an Effective Psychological Measure in the Prevention of Cyber Addictions.
Gulyamov, S.S. & Rodionov, A.A.. (2024). Cyber Hygiene as an Effective Psychological Measure in the Prevention of Cyber Addictions. Psychology and Law. 14. 77-91. 10.17759/psylaw.2024140206.
Artikel ini ditulis menggunakan alfabet Rusia, saya belum memahami bahasa Rusia, jadi saya akan unggah ke mesin pembaca untuk sekaligus meringkas isi artikel ini. Berikut adalah pembahasannya. Masalah penggunaan dan kecanduan internet telah berkembang secara global seiring dengan meningkatnya akses digital dan penggunaan perangkat. Individu menghabiskan lebih banyak waktu online, sering kali mengembangkan kebiasaan non-adaptif dan gejala kecanduan.
Artikel ini menyelidiki potensi kebersihan dunia maya sebagai pendekatan pencegahan yang efektif melawan kecanduan internet melalui perspektif psikologi siber. Praktik kebersihan yang komprehensif di dunia maya mendorong penggunaan teknologi yang bertanggung jawab untuk mengurangi risiko termasuk kecanduan internet.
Tinjauan literatur mengungkapkan dampak utama kecanduan internet, seperti masalah kesehatan mental, masalah sosial, dan perilaku siber yang berisiko. Analisis teoritis mengevaluasi intervensi untuk kecanduan internet, menentukan pendidikan higiene dunia maya memiliki potensi kuat berdasarkan model kecanduan teknologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebersihan dunia maya mengurangi gejala kecanduan dengan mengatur waktu online, mendorong kebiasaan digital yang sehat, dan meningkatkan kesadaran diri dalam penggunaan teknologi. Strategi kebersihan yang diteliti mencakup pemantauan penggunaan, kontrol orang tua, dan prinsip-prinsip seperti menghindari gangguan digital dan menetapkan batas waktu penggunaan perangkat.
Meskipun tantangannya masih ada, pendidikan kebersihan dunia maya yang komprehensif dikombinasikan dengan intervensi multilevel dapat membantu pencegahan kecanduan internet dan memitigasi konsekuensinya. Artikel ini menyimpulkan bahwa penerapan pendidikan higiene dunia maya secara luas diperlukan, meskipun penelitian tambahan mengenai efektivitas jangka panjang masih diperlukan.
Latar Belakang
- Penggunaan internet yang meluas secara global telah meningkatkan prevalensi kebiasaan tidak adaptif dan gejala kecanduan internet.
- Internet menawarkan banyak manfaat, tetapi juga membawa risiko signifikan seperti masalah kesehatan mental, sosial, dan perilaku berisiko di dunia maya.
Tujuan
Artikel ini mengeksplorasi potensi higiene siber (cyber hygiene) sebagai pendekatan pencegahan terhadap kecanduan internet melalui perspektif siberpsikologi.
Pendekatan
- Higiene siber mencakup praktik-praktik untuk mendorong penggunaan teknologi secara bertanggung jawab guna mengurangi risiko kecanduan internet.
- Analisis literatur dan model kecanduan teknologi menunjukkan bahwa pendidikan dalam higiene siber dapat memainkan peran penting dalam mengatasi masalah ini.
Hasil Penelitian
- Efektivitas Higiene Siber:
- Mengurangi gejala kecanduan dengan memoderasi waktu online, mendorong kebiasaan digital yang sehat, dan meningkatkan kesadaran diri dalam penggunaan teknologi.
- Strategi mencakup pemantauan penggunaan, kontrol orang tua, serta pengurangan gangguan digital dan batas waktu layar.
- Manfaat Higiene Siber:
- Meningkatkan keseimbangan antara aktivitas online dan offline.
- Membantu individu mengidentifikasi dan mengelola impuls terhadap penggunaan teknologi secara berlebihan.
- Penerapan Strategi:
- Pendidikan higiene siber yang terintegrasi dalam program sekolah dan keluarga efektif untuk pencegahan dini kecanduan internet.
- Implementasi teknologi seperti aplikasi pemantauan dan pembatasan waktu menunjukkan hasil positif dalam berbagai penelitian.
2. Cyber hygiene in public administration of Azerbaijan: ensuring data security
Mirzayeva, Gulnar & Azizbayov, Elvin. (2024). Cyber hygiene in public administration of Azerbaijan: ensuring data security. 9. 94-101. 10.62476/jmte9294.
Artikel ini membahas pentingnya praktik cyber hygiene dalam administrasi publik Azerbaijan untuk melindungi data sensitif warga negara dari ancaman dunia maya yang semakin kompleks. Cyber hygiene diibaratkan seperti kebersihan pribadi—melibatkan rutinitas untuk melindungi perangkat, data, dan sistem dari ancaman seperti malware, phishing, dan pelanggaran data.
Masalah Umum dalam Cyber Hygiene
- Kehilangan Data: Penyimpanan yang tidak diperbarui rentan terhadap peretasan.
- Data Tidak Tertata: Kesalahan pengelolaan data sering terjadi akibat kurangnya sistem pengorganisasian yang baik.
- Perangkat Lunak Usang: Sistem yang tidak diperbarui memicu kerentanan terhadap serangan.
- Keamanan Lemah: Perangkat keamanan seperti antivirus harus terus diperbarui untuk menghadapi ancaman baru.
Langkah dan Praktik Terbaik
- Inventarisasi Aset: Melacak perangkat keras dan lunak untuk memastikan semua sistem dikelola dengan baik.
- Pelatihan Karyawan: Edukasi tentang pengelolaan kata sandi, phishing, dan pembaruan perangkat lunak.
- Pengendalian Akses: Menggunakan otentikasi multi-faktor dan membatasi akses sesuai peran.
- Keamanan Jaringan: Pemasangan firewall, deteksi intrusi, dan pengujian penetrasi secara rutin.
- Rencana Respons Insiden: Persiapan menghadapi serangan dunia maya untuk meminimalkan dampak.
- Cadangan Data: Penyimpanan data cadangan di lokasi eksternal untuk pemulihan cepat.
Kerangka Hukum dan Kolaborasi Internasional
- Undang-Undang Keamanan Siber 2018: Azerbaijan memberlakukan Undang-Undang Keamanan Siber pada tahun 2018, yang berfungsi sebagai kerangka hukum komprehensif untuk mengatasi ancaman siber. Undang-undang tersebut menetapkan dasar hukum untuk langkah-langkah keamanan siber, menguraikan tanggung jawab entitas terkait, dan menetapkan prosedur untuk pelaporan dan respons insiden.
- Kerja Sama Global: Azerbaijan bekerja sama dengan organisasi internasional seperti ITU dan negara-negara seperti Estonia untuk meningkatkan keamanan dunia maya.
Kesimpulan
Praktik cyber hygiene yang kuat membantu melindungi data sensitif, memenuhi peraturan, dan menjaga kepercayaan publik. Dengan pelatihan yang konsisten, pembaruan perangkat, dan kerangka hukum yang kokoh, negara dapat meningkatkan ketahanan terhadap ancaman dunia maya. Cyber hygiene adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan keterlibatan semua pihak, baik individu maupun organisasi.